Mural

 


Mural dapat menjadi alat emansipasi sosial yang relatif efektif atau mencapai tujuan politik.  Mural terkadang dibuat melawan hukum, atau dipesan oleh bar dan kedai kopi setempat. Seringkali, efek visual menjadi bujukan untuk menarik perhatian publik terhadap isu-isu sosial. Ekspresi seni publik yang disponsori negara, khususnya mural, sering digunakan oleh rezim totaliter sebagai alat propaganda. Namun, terlepas dari karakter propaganda dari karya-karya itu, beberapa di antaranya masih memiliki nilai seni.

Mural dapat memiliki dampak dramatis baik secara sadar atau tidak sadar pada sikap orang yang lewat, ketika ditambahkan ke area tempat orang tinggal dan bekerja. Dapat juga dikatakan bahwa kehadiran mural publik yang besar dapat menambah peningkatan estetika pada kehidupan sehari-hari penghuni atau karyawan di tempat perusahaan. Mural yang dilukis dengan tangan format besar adalah norma untuk iklan di kota-kota di seluruh Amerika, sebelum pengenalan poster vinil dan digital. Itu adalah bentuk iklan yang mahal dengan undang-undang signage yang ketat tetapi mendapat perhatian dan meningkatkan estetika lokal. 

Mural merupakan cara menggambar atau Mural di atas media dindingtembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya, berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan media cat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.



    Sunting



    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Seniman Mural

    Perbedaan Mural dan Grafiti

    Harling Mural - Seniman Mural Indonesia